search

Kamis, 26 Maret 2015

DIGITAL LITERACY



A.    Definisi Digital Literacy

              Digital Literacy adalah kemampuan untuk secara efektif dan kritis menavigasi, mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital. Hal ini dibutuhkan untuk mengenali dan menggunakan kekuatan itu, untuk memanipulasi dan mengubah media digital, untuk mendistribusikan pervasively, dan mudah mengadaptasi mereka untuk menjadi bentuk-bentuk baru. Digital Literacy tidak menggantikan bentuk-bentuk tradisional dari Digital Literacy, itu dibangun berdasarkan pondasi bentuk tradisional dari Digital Literacy. Penelitian sekitar Digital Literacy berkaitan dengan aspek-aspek yang lebih luas terkait dengan belajar cara efektif menemukan, menggunakan, meringkas, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi saat menggunakan teknologi digital.
              Digital Literacy meliputi semua perangkat digital, seperti perangkat keras komputer, perangkat lunak, internet, dan ponsel. Seseorang menggunakan keterampilan ini untuk berinteraksi dengan masyarakat, atau dapat disebut juga warga digital.

Senin, 16 Maret 2015

Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Informasi

PENDAHULUAN

Latar Belakang dan permasalahan Menurut McLuhan , perubahan budaya dalam kehidupan manusia itu ditentukan oleh teknologi. Guna maksud pemahaman lebih dalam tentang asumsi ini, McLuhan melakukan studi interpretative terhadap perjalanan sejarah manusia dalam perspektif media. Untuk keperluan ini, maka dia membagi semua sejarah manusia ke dalam empat periode, yakni : tribal age, literacy age, print age, dan electronic age.  Tribal Age, yaitu masa di mana masyarakat masih dalam kelompok-kelompok kesukuan. Dalam masa ini, maka dusun-dusun kesukuan merupakan tempat akustik di mana indera mendengar, merasa, dan mencium jauh melebihi kemampuan melihat. Belahan otak kanan mendominasi belahan kiri, mendengar adalah raja karenanya. Mereka bertindak dan bereaksi emosional pada saat bersamaan. Jadi, dalam berkomunikasi masyarakat lebih mengandalkan telinga. Literacy Age, pada masa ini maka sudah terjadi perubahan, yakni dari pengandalan indera telinga ke pengandalan mata. Abjad fonetik menggantikan penglihatan dan pendengaran untuk memimpin hieranchi indera. Orang yang dapat membaca mengganti telinga dengan mata. Logika menjadi model pada kemajuan linier selangkah demi selangkah. Menurut Luhan penemuan abjad ini mendorong kemunculan tiba-tiba matematika, iptek dan filsafat di Yunani kuno. Sementara, Print Age, yaitu zaman penemuan media cetak. Kalau abjad fonetik memungkinkan ketergantungan visual, maka percetakan membuatnya dapat tersebar luas. Karena revolusi percetakan menunjukkan produksi massal produk yang sama, maka McLuhan menyebutkannya sebagai perintis revolusi industri. Sedang Electronic Age, yaitu zaman elektronik yang ditandai dengan penemuan radio dan televisi. Kekuasaan “kata” yang tercetak pada masa ini menurut McLuhan telah berakhir dan digantikan oleh telegraf. Padahal penemuan Samuel Morse ini hanyalah bagian pertama dari alat komunikasi elektonik selanjutnya, hingga internet.